Pada akhir bulan Juli sampai dengan pertengahan Agustus 2021, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) Kota Yogyakarta mengadakan Program Vaksinasi Massal bagi seluruh pelajar SMP/MTs Kota Yogyakarta. DISDIKPORA Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan ini di 13 titik lokasi sekolah. Salah satu titik lokasi yang ditentukan adalah SMP Negeri 6 Yogyakarta dengan sasaran murid dari 7 sekolah yang telah ditetapkan oleh DISDIKPORA Kota Yogyakarta.
Kegiatan Vaksinasi Massal di SMP Negeri 6 Yogyakarta dilaksanakan pada hari Rabu-Kamis, 28-29 Juli 2021 dengan target peserta sebanyak 2000 siswa. Pelaksanaan vaksinasi berlangsung mulai pukul 08.00 sampai dengan 13.00, terbagi dalam 5 shift. Pelaksanaan vaksinasi melibatkan guru dan karyawan di masing-masing sekolah yang terlibat. Selain guru dan karyawan, beberapa relawan mahasiswa UNISA, petugas LINMAS, dan Satpol PP Kota Yogyakarta turut mendukung lancarnya kegiatan ini.
Murid SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta mendapatkan kesempatan vaksinasi pada hari Kamis, 29 Juli 2021 shift pukul 11.00 – 12.00 dan 12.00 – 13.00. Dari 214 siswa, yang terdaftar ikut vaksinasi sebanyak 137 murid. Beberapa murid tidak mengikuti kegiatan ini karena sudah mendapat kesempatan vaksinasi mandiri, sedangkan beberapa murid lainnya karena belum berusia 12 tahun atau baru saja menjadi penyintas Covid-19.
Pada pukul 10.30, sebagian besar murid SMPK Kalam Kudus Yogyakarta sudah tiba di lokasi vaksinasi. Setelah melakukan pengecekan suhu badan, mencuci tangan, dan presensi kehadiran, mereka tampak tertib berada dalam antrian. Seorang siswa kelas 7, Kevin Zuriel Sugianto, mengaku senang mengikuti kegiatan ini karena dapat melihat dan bertemu secara langsung dengan teman teman baru yang belum pernah dia temui meskipun telah menjadi teman satu kelas.
Setelah menunggu antrian, satu persatu murid diarahkan untuk mengikuti proses verifikasi kesehatan. Verifikasi mengenai kondisi kesehatan siswa dilakukan dengan mengukur tekanan darah, detak jantung, dan menjawab beberapa pertanyaan, contoh : ada demam, ada penyakit tertentu, ada konsumsi obat tertentu, pernah kontak dengan pasien covid, dll. Murid yang lolos pada tahap verifikasi ini selanjutnya diarahkan menuju tempat penyuntikan. Tempat penyuntikan dibagi menjadi dua tempat, untuk murid putra dan murid putri. Setelah selesai proses penyuntikan, murid mendapat kartu vaksinasi dan menuju ruang observasi selama kurang lebih 15 menit untuk melihat kondisi murid paska vaksinasi. Di ruang observasi, murid mendapatkan edukasi singkat tentang pentingnya vaksinasi dan pelaksanaan protokol kesehatan. Setelah observasi 15 menit, murid diperbolehkan pulang dan diharapkan langsung istirahat di rumah masing-masing untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit.
Apa Kata Murid & Orangtua Tentang Vaksinasi Massal?
Seorang siswa kelas 8, Nadya Florence, yang awalnya tampak gugup dan mengungkapkan rasa takutnya karena sudah cukup lama tidak bertemu dengan jarum suntik, mengungkapkan rasa lega setelah divaksinasi. Dia tidak merasakan sakit sama sekali saat disuntik dan juga tidak merasakan gejala apa pun setelah divaksinasi. En En, panggilan sehari-hari Nadya Florence, juga menilai bahwa menurut pengamatannya, para murid SMPK Kalam Kudus telah tertib dan menaati protokol kesehatan dengan baik saat pelaksanaan vaksinasi.
Lain lagi cerita dari Victoria Nadine, siswa kelas 9, yang mengungkapkan perasaan bangga dengan Indonesia, karena pemerintah Indonesia respek dan melakukan respon cepat dengan menyediakan vaksin gratis bagi remaja usia 12-17 tahun. Dia juga berterima kasih pada tenaga medis yang dengan sukarela membantu berjalannya proses vaksinasi lebih cepat. Nadine juga menyatakan tidak terasa sakit sama sekali saat disuntik, hingga paska-vaksin. Dia tidak merasakan ada efek samping yang timbul, bahkan tidak ada efek tangan terasa pegal.
Beberapa orang tua murid juga mengucapkan terimakasih kepada pihak sekolah dan pemerintah Kota Yogyakarta yang telah memfasilitasi dengan baik pelaksanaan vaksinasi bagi anak anak mereka. Mereka bersyukur karena anak anak sudah mendapatkan vaksinasi dengan baik dan tidak perlu mengantri terlalu lama.
Di akhir kegiatan, Kepala Badan Intelejen Negara Daerah DIY, Brigjen. Polisi Dr. Andry Wibowo, S.I.K, M.H., M.Si. melakukan peninjauan langsung ke lokasi vaksinasi. Beliau mengaku puas dan bangga dengan terlaksananya dengan baik kegiatan vaksinasi massal di wilayah Kota Yogyakarta. Beliau juga mengucapkan terimakasih atas dukungan guru guru di sekolah sehingga prosesnya berjalan lancar. Harapan beliau, dengan segera terselesaikannya program vaksinasi bagi pelajar SMP Kota Yogyakarta, maka kegiatan pembelajaran tatap muka dapat sesegera mungkin dilaksanakan walaupun tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. (Clara Sri Wahyuni P.)