TENTANG SEKOLAH KRISTEN KALAM KUDUS

Visi & Misi

Sekolah Kristen Kalam Kudus percaya bahwa setiap anak diciptakan Allah secara unik dengan tujuan tertentu. Oleh sebab itu, Sekolah bekerjasama dengan orangtua untuk menemukan tujuan hidup tiap diri murid.

Pendiri Sekolah Kristen Kalam Kudus memiliki visi untuk membawa setiap murid bertemu Pencipta-Nya, mengenal siapa dirinya sendiri, dan menjalani proses pertumbuhan sehingga pada akhirnya menjadi seorang dewasa yang berpengetahuan, berketerampilan, dan memiliki karakter Kristus untuk melakukan rencana Tuhan dan membawa berkat bagi banyak orang.

Visi

Terbangunnya manusia utuh yang takut akan Tuhan, mandiri, dan berguna bagi dunia.

Efesus 2 : 19-20, I Korintus 9 : 19, dan Amsal 1 : 7

Misi

  1. Mengajak murid, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk memiliki hati yang takut akan Tuhan;
  2. Membimbing murid, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan supaya mengasihi sesama manusia dan menghargai lingkungan alam ciptaan Tuhan;
  3. Membina murid, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan bertumbuh menjadi manusia yang sehat mental, berbudi pekerti luhur dan bertanggung jawab sesuai nilai kebenaran;
  4. Memberikan pengetahuan yang berkualitas kepada murid, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai tuntutan perkembangan zaman;
  5. Melengkapi murid, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan keterampilan yang berkualitas sesuai kebutuhan dan potensi untuk mengembangkan dirinya;
  6. Memberdayakan semua yang berkepentingan (stakeholder) untuk menjadi insan pendidikan.

Nilai-Nilai

Keterangan:

  1. Bentuk lingkaran melambangkan keutuhan atau holistik dari nilai-nilai inti yang merupakan turunan visi SKKK.
  2. Warna merah: melambangkan darah Kristus yang mengasihi manusia.
  3. Warna biru: melambangkan kearifan sebagai bentuk dari sikap mandiri.
  4. Warna hijau: melambangkan perdamaian dan pertumbuhan yang terlihat melalui karya nyata yang berguna.

MOTTO

Dengan kasih dan disiplin meningkatkan prestasi

TAGLINE

Inside Out

Budaya Sekolah

S.M.A.R.T

S: senyum, salam, sapa, sopan

M: maaf

A: antre

R: ringkas, rapi, resik, rawat, rajin

T: tolong, terima kasih

Pada tahun 2021, Sekolah Kristen Kalam Kudus menggunakan sebuah logo baru yang terdiri dari beberapa elemen, yaitu:

  • Perisai
  • Lambang salib
  • Alkitab
  • Nama sekolah Kalam Kudus yang juga muncul dalam bentuk singkatan KK.

Logo ini terdiri dari dua warna, yaitu: biru dan merah.

Warna Biru

Warna biru melambangkan langit dan bumi. Warna ini digunakan dalam logo SKKK untuk menunjukkan bahwa SKKK hadir di dalam dunia yang Tuhan telah ciptakan untuk menghasilkan murid yang memiliki wawasan yang luas dan menjadi garam dan terang bagi dunianya.

Warna Merah

Warna merah melambangkan darah. Warna merah dalam kekristenan merupakan sesuatu yang penting. Warna ini menunjuk kepada darah. Dalam perjanjian lama, secara khusus dalam peristiwa Paskah, darah melambangkan keselamatan. Demikian juga dalam perjanjian baru, darah Anak Domba Allah yang dicurahkan di atas kayu salib menghasilkan penebusan (Ef. 1:7), pendamaian (Kol. 1:20) dan pembenaran (Rm. 5:9) bagi kehidupan umat pilihan Allah.

Perisai

Perisai merupakan metafora dari iman, di mana salah satu unsur iman adalah pengetahuan (notitia). Pendidikan yang diberikan dalam SKKK adalah pendidikan yang terintegrasi dengan firman Tuhan yang adalah Alkitab, sehingga melalui pendidikan yang diberikan murid SKKK mengetahui apa yang dipercayainya.

Lambang Salib

Salib menunjuk pada tindakan penebusan (redemption) yang Yesus Kristus telah lakukan. Tindakan penebusan ini membawa gambar dan rupa Allah yang telah rusak dapat dipulihkan untuk semakin hari semakin serupa dengan Yesus Kristus, gambar Allah yang sulung. Melalui penebusan Kristus, setiap stakeholder dalam SKKK semakin hari semakin serupa dengan Yesus Kristus, gambar Allah yang sulung tersebut.

Alkitab

Selain lambang salib, ada lambang Alkitab. Dalam menjalankan sebuah kegiatannya, semua stakeholder SKKK menjadikan Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai dasar dan landasannya.

Tulisan Kalam Kudus dan singkatannya dalam dua huruf, yaitu KK

KK menunjukkan identitas sekolah. Tulisan Kalam Kudus ditulis dalam sebuah pita berwarna merah yang berarti bahwa setiap unit SKKK dipersatukan oleh sebuah ikatan persaudaraan dalam tubuh Kristus. Ikatan persaudaraan ini yang membuat SKKK menjadi kuat dan dapat memberikan dampak nyata bagi dunia pendidikan.

Sejarah

Pdt. Andrew Gih dan Istri

Berdirinya Gereja Kristen Kalam Kudus merupakan hasil misi yang dilaksanakan oleh Evangelize China Fellowship (ECF)/ Yayasan Penyiaran Injil Tiongkok atau Chung Kuo Pu Tao Hui, Shanghai, China. ECF adalah Yayasan Penginjilan yang dipimpin oleh Pdt. Andrew Gih. Misi pelayanan ECF adalah mengadakan Penyiaran Injil dan KKR, juga mendirikan panti panti asuhan yatim piatu akibat perang saudara yang melanda Tiongkok waktu itu.

Setelah Negara RRC berdiri tahun 1949, ECF pindah ladang pelayanan di luar daratan Tiongkok yaitu Hongkong, Taiwan, Malaysia, Indonesia, Macau, Singapore, Thailand, Myanmar, Filipina dan Amerika Serikat. Di Indonesia ECF dinasionalisasikan menjadi Yayasan Penyiaran Injil Indonesia dengan tujuan untuk merintis GKKK dan Yayasan Malseta yang bertujuan mendirikan sekolah teologi MAAT yang kemudian diubah menjadi SAAT Malang.

Pdt. Andrew Gih lahir di Shanghai, China tahun 1901. Mengalami lahir baru tahun 1923 dan mempersembahkan diri jadi hamba Tuhan tahun 1926. Menikah dengan Dorcas Chang Chui Ing di Shanghai tahun 1928. Mendirikan ECF tahun 1947 di Shanghai yang kemudian dipindahkan ke Hongkong 1949. Menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Cascade College, Portland, Oregon, USA pada tahun 1950. Beliau pensiun tahun 1978 dan meninggal dunia pada tanggal 13 Februari 1985 di Los Angeles, USA pada usia 85 tahun.

Dalam pelayanannya, Dr. Andrew Gih tercatat pernah bekerja sama dengan Dr. John Sung, seorang penginjil yang sangat berpengaruh di Tiongkok. Dr. Andrew Gih dan Dr. John Sung adalah dua tokoh Injil berkarisma yang membawa kebangunan rohani di gereja-gereja Tiongkok sebelum berdirinya pemerintahan RRC tahun 1949. Pengaruh pengajaran dan semangat penginjilan terhadap gereja-gereja Tionghoa di daratan maupun di luar daratan Tiongkok sangat besar. Khotbah-khotbah mereka sangat menekankan pertobatan dan penginjilan. Dr. John Sung meninggal tahun 1942 di usia 42 tahun, usia yang masih relatif muda.

Dr. Andrew Gih memutar haluan pelayanan dari daratan Tiongkok ke selatan samudera yang disebut Nan Yang. Tahun 1950, Dr. Andrew Gih pertama kali datang ke Indonesia mengadakan kebaktian-kebaktian Kebangunan rohani di Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Dalam pelayanan di Medan, Dr. Andrew Gih bertemu dengan Dr. Peter Wongso, yang kemudian menjadi motor penggerak keberadaan GKKK dan SKKK yang ada di seluruh Indonesia dan menjadi murid pertama MAAT yang didirikan oleh Dr. Andrew Gih.

Dr. Peter Wongso lahir dalam keluarga Pendeta Methodis Hokkian Tiongkok pada tahun 1932. Pindah ke Indonesia tahun 1949. Tinggal di kota Medan dan giat memberitakan Injil di Gereja Metodis Medan. Beliau bertemu dengan Dr. Andrew Gih di Medan saat Dr. Gih berkunjung dan mengadakan KKR di Medan. Mereka berdua melihat kebutuhan tenaga hamba Tuhan yang mendesak di kalangan gereja-gereja Tionghoa untuk menggembalakan jemaat dan memberitakan Injil kepada orang-orang Tionghoa Perantauan di Indonesia.

Isterinya Dorcas Gih, DS Pouw Peng Hong dan rekan-rekan lain mendirikan dua buah yayasan yaitu Yayasan Penyiaran Injil Indonesia (mirip ECF yaitu Yayasan Penyiaran Injil Tiongkok) dengan akta notaris No. 41 dan Yayasan Madrasah Alkitab Asia Tenggara disingkat Yayasan Malseta dengan akta No. 42. Yayasan Penyiaran Injil Indonesia kemudian berkembang menjadi Sinode GKKK dan Yayasan Kalam Kudus Indonesia yang masing-masing mempunyai Satuan Unit Pelayanan yaitu GKKK dan SKKK.

Madrasah Alkitab Asia Tenggara di Malang, Jawa Timur merupakan sebuah sekolah teologi yang berasaskan Alkitab, berteologi Injili dan berakar pada budaya Tionghoa. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Mandarin. MAAT juga memiliki disiplin belajar dan kehidupan kampus yang ketat. Pada tahun enam puluhan MAAT dipimpin oleh Rektor James Hui. Sebelumnya ia menjabat sebagai konsul dari pemerintah Tiongkok Nasionalis untuk Philipina di Manila. Istri James Hui adalah seorang wanita Kristen Tionghoa yang berbudi luhur. Ia sangat mendukung pelayanan suaminya sebagai rektor dan ia menjadi ibu asrama bersama Ibu Ruth Chang.

Mahasiswa MAAT yang tinggal di kampus memiliki kehidupan yang sangat disiplin. Bangun pagi lalu berdoa, membaca Alkitab, merenungkan firman Tuhan, mengutip salah satu ayat, menghafal ulang sebelum makan pagi dengan mahasiswa lain di meja makan waktu sarapan pagi. No Bible no breakfast, motto Dr. Reland Wong itu selalu diingat. Mahasiswa harus mencuci pakaian sendiri, mencuci kamar mandi dan WC. Pria bertugas ke kantor pos, wanita bergilir masak di dapur dan belanja ke pasar. Pria dan wanita bergilir mencuci piring. Dilarang keras berpacaran. Motto kehidupan di kampus adalah “segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur (1 Korintus 14 : 40)”. MAAT menggembleng mahasiswanya sedemikian rupa, sehingga kebutuhan hamba Tuhan di gereja-gereja Tionghoa di Indonesia terpenuhi secara kuantitas maupun kualitas.

Setelah Dr. James Hui dan istri pensiun, mereka kembali ke Taiwan tahun 1964. Yang menggantikan beliau adalah Pdt. Peter Wongso. Sebagai rektor kepemimpinan Pdt. Peter Wongso sangat menekankan misi penginjilan. Semangat penginjilan ditanamkan ke dalam jiwa mahasiswa MAAT ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa itu sendiri dan sangat mendukung pertumbuhan gereja di Indonesia. Sebagian lulusan MAAT yang tergerak diutus untuk membuka ladang baru mendirikan Pos PI GKKK di seluruh Indonesia yaitu di Medan, Pematang Siantar, Sibolga, Padang Sidempuan, Batang Toru, Pekan Baru, Selat Panjang, Padang, Pangkal Pinang, Batam, Jakarta, Bandung, Solo, Solo Baru, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Blitar, Denpasar, Makassar, Bone, Ambon, Jayapura, Sorong, Manado, Pontianak.

Mars Kalam Kudus

Kalam Kudus tunas harapan Bangsa bangun tegaklah
Bangsa dan Negara harap baktimu dan pengabdianmu
Kejar ilmu bangun budi nan luhur untuk pembangunan
Laskar Kristus ingat jasa gurumu dan orang tuamu
Turuti FirmanNya kasihi sesama sebagai pelayanan
Bakti pada Allah cintailah Bangsamu Tuhan sertamu selalu