Tahun Akademik 2020/2021  sudah dimulai sejak pertengahan Juli 2020. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, baik siswa dan guru harus menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).Metode belajar online ini tentu punya tantangan yang berbeda dengan pembelajaran tatap muka yang sebelumnya dilakukan. Baik guru dan anak, juga orang tua, perlu beradaptasi dengan situasi ini.  Mengapa demikian?  

Saat pembelajaran tatap muka d sekolah, orang tua tidak perlu untuk selalu mengawasi anak di sekolah. Mereka bisa bekerja atau mengerjakan aktivitas lain. Kini, dengan metode belajar online, orang tua mau tak mau harus mendampingi buah hatinya.

Pembelajaran online memang sebagai cara menghindarkan anak sekolah dari penularan virus corona. Namun, tak dimungkiri bahwa belajar online dari rumah masing-masing bisa jadi merupakan celah anak untuk tidak disiplin dalam belajar. Banyak anak yang pada akhirnya menyepelekan cara belajar seperti ini karena merasa lebih bebas dan tidak dipantau guru mereka. Itulah pentingnya peran orang tua dalam mengajarkan dan mendampingi anak. Anak-anak tidak bisa dilepas begitu saja tanpa pengawasan.

(Pendampingan) sebenarnya tergantung usianya. Jika, anak usia sekolah dasar, tentu baiknya ada orang tua yang mendampingi. Apalagi anak yang pertama kali masuk sekolah, karena mereka belum tahu proses belajar seperti apa. Untuk anak yang sudah remaja cukup dimonitoring saja.

Masalah paling umum ditemui saat belajar online adalah ketika sulit menyerap materi. Ini karena media pembelajarannya beda, bukan tatap muka. Ada siswa/i yang sulit untuk memahami materi yang diberikan karena media yang berbeda, yakni secara virtual. Kalau dulu bertanya materi yang belum mengerti bisa langsung dilakukan pada guru, namun saat ini semua jauh lebih terbatas. Ditambah lagi kalau ada masalah jaringan, bisa saja anak jadi ketinggalan ketika gurunya menjelaskan materinya.

Karena itu proses pendampingan pada anak memegang peranan yang sangat penting, supaya orang tua tahu apa masalah yang dialami oleh anaknya, dan bisa segera membantu mengatasi kendala dan masalah yang ada.

Masalah lainnya, perasaan anak juga bisa beragam merespons pendampingan orang tua saat belajar online di rumah ini. Ada yang akan merasa aneh dan tidak nyaman; atau sebaliknya, anak justru nyaman saat didampingi oleh orang tua. Perasaan tidak nyaman ini mungkin akibat merasa diawasi terus-menerus, atau orang tua yang jadi lebih cerewet dari biasanya.

Nah, kalau melihat anak jadi risih saat Anda mendampinginya belajar, mungkin Anda butuh trik khusus agar anak tetap nyaman dan tidak bosan saat belajar di rumah.

Berikut beberapa tips sederhana agar anak tetap semangat sekolah online:

  • Dampingi anak-anak Anda. Sebab, ketika mereka bingung atau merasa stres dengan gaya belajar online ini, orang tua bisa langsung membantu menjelaskan, menyemangati, atau bahkan memahami situasinya.
  • Setelah selesai sekolah online, sebaiknya tidak memaksakan anak untuk langsung melanjutkan belajar, ada baiknya biarkan anak istirahat dulu. Fisik anak, terutama matanya, bisa lelah kalau terus menatap layar laptop.
  •  Berikan apresiasi jika anak berhasil mengerjakan tugas atau bertahan dengan baik sampai menyelesaikan proses pembelajaran sekolah online.

Satu hal lain yang juga perlu dilakukan oleh orang tua adalah menanyakan kepada anak, apakah nyaman ditemani atau tidak. Kalau tidak, jangan memaksakan diri menemani mereka. Cari cara lain untuk tetap bisa memantau kondisi mereka.

Tantangan baru harus dihadapi para orang tua karena sistem belajar online. Mendampingi anak adalah perlu, tapi tetap perhatikan kenyamanan mereka juga, ya. Kalau anak nyaman, perasaannya akan baik dan pelajaran akan lebih mudah dipahami.